13 Mar 2009

Pengembangan MOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN CARA MENGENALI PELUANG USAHA

Motivasi
adalah pikiran untuk menelurkan dan melatar belakangi sesuatu yang akan diraih
didalam berwirausaha
motivasi yang perlu dikembangkan motifasi berprestasi dan berafiliansi
untuk menimbulkan motifasi tersebut perlu informasi yang cukup mengenai keuntungan dalam berwirausaha yang pertama, gaji seorang wirausaha sangat besar jika kita mau kerja keras
kedua, kita bisa mengatur waktu sendiri dan bebas
ketiga, hidup penuh tantangan mengasikkan
setelah kita mengerti enaknya sebagai wirausahawan
maka langkah awal untuk memulai adalah
cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai berwirausaha
setelah tahu, kita dapat memilih minat kita
apakah kita sebagai wirausahawan yang menawarkan produk atau wirausahawan yang bergerak dibidang jasa atau gabungan dari penawaran produk dan jasa. Atau mungkin menjadi orang yang menawarkan konsep yang berpotensi tinggi sehingga menghasilkan pendapatan besar

Tips Menjadi Pengusaha Sukses

Susah tidaknya menjadi pengusaha itu relatif, diakui Erwin Aksa tergantung bagaimana setiap orang melihatnya.Menurutnya ada tiga kemungkinan seorang menjadi pengusaha. Pertama adalah seorang memang memulai dari nol. Kedua, seorang karyawan yang telah memiliki kemampuan dan pengalaman, lantas mendirikan perusahaan sejenis dengan perusahaan tempatnya dulu bekerja. Ketiga, adalah seorang yang mendapat mandat melanjutkan usaha orang tua.

Ketiganya memiliki tantangan tersendiri. Bagi pengusaha yang mulai dari nol, tantangannya adalah bagaimana menciptakan peluang usaha dan bagaimana memperkuat peluang usahanya. Untuk pengusaha yang mulai dari profesional, tentu tantangannya bagaimana membuat produk yang bisa bersaing dengan perusahaan sebelumnya. Sedangkan pengusaha yang melanjutkan bisnis orang tua tantangannya adalah bagaimana bisa berbuat lebih baik dari pendahulunya. Maksudnya, Bila saat memulai usaha, sang orang tua hanya mampu membuat satu, pengusaha generasi berikutnya harus mampu membuat yang lebih.
Yang harus dimiliki seorang bila ingin menjadi pengusaha sukses adalah, kepercayaan diri dan kreatifitas. Ini adalah modal utama menjadi pengusaha. Karna seorang pengusaha harus punya kreatifitas untuk membuat suatu produk yang menarik dan punya nilai jual yang lebih dibanding dengan produk sejenis. Untuk itu seorang pengusaha juga punya kepercayaan diri yang tinggi agar bisa membangun usahanya. Dari segi modal secara materi, sebenarnya bisa disiasati dengan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Jadi masalah modal saat ini bukan persoalan, yang menjadi persoalan adalah kelayakan dari usaha tersebut. Terkadang seseorang memiliki cita-cita menjadi pengusaha, tapi tidak bisa dituangkan dalam sebuah proposal. Kelengkapan Hukum yang berhubungan dengan usaha tersebut juga tidak ada. Seperti, surat izin usaha atau badan usaha. Ini jadi kendala saat mengajukan peminjaman modal. Bila Legalitas lengkap, bukan tidak mungkin Bank akan mengucurkan dana pinjaman.

23 Feb 2009

Pengamat: Sekarang Kesempatan untuk Syariah

Senin, 29 September 2008 | 16:26 WIB

JAKARTA, SENIN — Para pengamat ekonomi syariah mengatakan, kehancuran pasar finansial di AS saat ini mendorong penguatan ekonomi syariah. "Bila sebelumnya pasar finansial di AS disebut-sebut sebagai kiblat, setelah kehancurannya saat ini mereka sadar, perekonomian AS yang ditopang kapitalisme liberal ternyata sarat akan potensi krisis, ini potensi bagi ekonomi syariah untuk menunjukkan kekuatannya pada dunia," kata pengamat ekonomi syariah, Syakir Sula, di Jakarta, Senin (29/9).

Menurut dia, saat ini krisis yang melanda AS karena prinsip pasar finansial telah kehilangan prinsip kehati-hatian yang seharusnya dijaga. Hal ini karena perkembangan pasar finansial sendiri tidak lagi berhubungan dengan sektor riil.

"Pasar keuangan menjadi seperti gelembung balon yang berjalan sendiri dan tidak terkait dengan sektor riil. Jadi perkembangan pasar finansial tidak serta merta pertumbuhan di sektor riil. Namun demikian, kehancuran pasar keuangan justru memukul telak perekonomian karena pengaruh yang kuat di pasar ini," katanya.

Syakir menambahkan, hal ini berbeda dengan ekonomi syariah yang tetap memiliki keterkaitan antara pasar finansial dan pertumbuhan sektor riil. "Di syariah, pertumbuhan sektor finansial terkait erat dengan pertumbuhan sektor riil sebab prinsipnya adalah kemaslahatan bersama, jadi ada perbedaan," katanya.

Sementara itu, pengamat ekonomi syariah, Adiwarman Karim, mengatakan, ke depan akan terjadi konvergensi (menuju ke satu titik) antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. "Krisis ini menjadi pelajaran berharga di mana pasar finansial dari ekonomi konvensional akan lebih berhati-hati dan pada prinsipnya nanti akan menyerupai prinsip ekonomi syriah," katanya.

Menurut dia, krisis ini akibat ekpansifnya bisnis sektor keuangan dengan menerbitkan berbagai surat berharga turunan yang membuat resiko di pasar keuangan tinggi. "Kita ketahui, saat ini di pasar perumahan AS, surat berharga yang dijual merupakan turunan ke tujuh dari surat berharga awal," katanya.

Ia menjelaskan, di AS surat gadai bisa diperjualbelikan dan juga bisa dibuat surat gadai turunan untuk kemudian diperjualbelikan. "Dan ini memicu kerentanan, sebab otoritas tidak bisa lagi mengendalikan karena banyaknya surat berharga turunan yang diperjualbelikan, otoritas jadi kehilangan kekuatannya," katanya.

Untuk itu, menurut dia, di masa mendatang, pemerintah barat akan menertibkan masalah tersebut. "Dan ini akan mendekatkan dengan prinsip-prinsip syariah," katanya.

Menurut dia, perkembangan ini membuat ekonomi syariah memiliki kesempatan yang lebih baik untuk terus tumbuh. "Sebab bila peraturannnya telah mendekati atau hampir sama dengan prinsip syariah, maka keduanya menjadi setara dalam berkompetisi sebab selama ini perekonomian konvensional lebih maju karena sangat cairnya peraturan yang mereka buat, terutama atas nama pasar," katanya.


XVD
Sumber : Ant

Syafii Antonio, Energi Ekonomi Syariah

Kamis, 23 Oktober 2008 | 11:25 WIB

Jeda dari banyak kesibukan, siang itu, Muhammad Syafii Antonio tiba di Padang, Sumatera Barat, mengunjungi keluarga istrinya, Ir Hj Mirna Rafki MM. Bertemu keluarga sebentar, lantas ia mengunjungi Panti Asuhan Anak Mentawai yang kondisinya memprihatinkan, dan menyerahkan bantuan.

Di hadapan sekitar 40 anak-anak Mentawai yang mualaf, orang yang baru masuk Islam, Syafii, panggilannya, membagi pengalamannya. Ia juga seorang mualaf. Berkaca dari keteladanan Nabi Muhammad SAW, Syafii menegaskan, jika orang ingin sukses dan bebas dari kemiskinan, kuncinya harus melaksanakan 4B. "Yaitu, belajar dengan giat dan tekun, beribadah, berbakti kepada pembina, guru, dan orangtua, serta berdoa. Saya dulu miskin, untuk sekolah tak ada biaya. Dengan prestasi, ada saja yang membiayai kuliah saya untuk S-1, S-2, sampai S-3, dan visiting research di Oxford University," katanya.

Dengan contoh sederhana dan dipaparkan dengan bahasa gamblang, anak-anak antusias mendengarkan tausiah Syafii. "Saya ingin sukses dan terkenal seperti Pak Syafii," ujar sejumlah anak panti, bersemangat.

Mencermati kondisi sebagian panti asuhan yang memprihatinkan di banyak daerah, Syafii mengatakan, salah satu yang bisa ditawarkan adalah meminta perusahaan- perusahaan untuk menyisihkan dana corporate social responsibility (CSR) guna membantu anak-anak panti asuhan. "Selama ini panti asuhan luput dari perhatian perusahaan. Padahal, melalui dana CSR, perusahaan bisa membantu, misalnya dengan memberikan pelatihan dan keterampilan servis sepeda motor. Mereka juga diberi kesempatan magang atau modal pinjaman lunak," paparnya.

"Banyak jenis keterampilan dan pelatihan yang bisa diberikan kepada anak-anak panti. Misalnya, beasiswa untuk anak panti yang berprestasi," tambahnya.

Belajar bahasa Arab

Syafii lahir dengan nama Nio Gwan Chung. Ia lahir dan dibesarkan di Sukabumi, Jawa Barat. Ayahnya, Nio Sem Nyau, seorang Haksu (Biksu Buddha Tridharma). Tahun 1984, setelah melakukan perenungan dan kajian dari berbagai disiplin ilmu, Nio Gwan Chung berketetapan hati memeluk agama Islam. Namanya pun berganti menjadi Muhammad Syafii Antonio. KH Abdullah bin Nuh al-Ghazali yang membimbingnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

Menjadi Muslim, ia belajar bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom, Sukabumi. Lulus SMA, Syafii melanjutkan ke ITB dan IKIP, tetapi tak menyelesaikannya. Ia justru memperdalam Islam dengan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang Universitas Islam Jakarta). Ini pun tak berlangsung lama, ia lalu belajar di University of Jourdan di Jordania.

S-1 diraihnya pada 1990, Syafii lalu mengambil program master (S- 2) tentang ekonomi Islam di International Islamic University di Malaysia. Gelar doktor bidang Banking Micro Finance diraihnya di University of Melbourne pada 2004.

"Kita mengalami keterpurukan duniawi dan kerugian ukhrawi, karena selama ini menerapkan Islam secara parsial. Selama Islam hanya diwujudkan alam bentuk ritualisme ibadah, diingat pada saat kelahiran bayi, ijab kabul pernikahan, serta penguburan mayat; sementara itu dimarginalkan dari dunia perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan proyek dan transaksi ekspor-impor, maka umat Islam telah mengubur Islam dengan tangannya sendiri," katanya.

Dalam hidup dan bisnis, teladan Syafii adalah Nabi Muhammad SAW. "Nabi Muhammad adalah The Super Leader, SuperManager. Dari keteladanan Nabi Muhammad, kita belajar kearifan leadership. Manajemen dari suri teladan terbaik dalam self development, bisnis dan kewirausahaan, kehidupan rumah tangga, dakwah, tatanan sosial dan politik, sistem hukum, pendidikan dan strategi militer," ungkapnya.

Syafii tak "sekadar" memeluk agama Islam. Ia menggeluti dan mendalami ajaran Islam. Ia menulis banyak buku keislaman, dan menularkan konsep ekonomi syariah. Konsep ekonomi syariahnya tak hanya dipakai negara dengan mayoritas penduduk Islam, tetapi juga di Eropa dan Amerika.

Bisnis syariah

Mengutip data Bank Indonesia (BI) pada kuartal I 2008, nilai bisnis syariah Rp 37,6 triliun. Indonesia, katanya, menjadi pemain terbesar dalam industri keuangan syariah. Di sini ada 3 bank umum syariah, 28 unit usaha milik bank umum, 46 asuransi syariah, dan 117 bank perkreditan rakyat syariah dengan 724 kantor dan 1.246 kantor perwakilan.

BI pun menetapkan 2008 sebagai Tahun Perbankan Syariah. Target BI, nilai aset bank syariah naik menjadi 5 persen atau Rp 91,6 triliun. Di balik kesuksesan bisnis syariah itu, andil Syafii tak bisa dikesampingkan.

Ini bermula pada 1997-1998, saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Dampaknya, puluhan bank ditutup. Syafii menilai ada yang "tak beres" dalam sistem yang kita anut selama ini. Tak adanya nilai-nilai Ilahiah yang melandasi operasional perbankan dan lembaga keuangan lain, menjadikan lembaga "penyuntik darah" pembangunan ini sebagai "sarang perampok berdasi" yang meluluhkan sendi perekonomian bangsa.

Syafii berpendapat, inilah saatnya para bankir mengimani Al Quran. Menunjukkan bahwa muamalah syariah dengan filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam profil dan risiko dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. "Inilah saatnya kita membuktikan sistem perbankan syariah dapat menghilangkan wabah penyakit keuntungan minus," katanya.

Syafii, yang merintis Bank Muamalat dan Asuransi Takaful, menyebutkan telah "mengislamkan" 28 bank, 41 asuransi, 2 lembaga keuangan, 21 suku koperasi, 17 reksadana syariah, dan 1 pegadaian syariah, serta 105 lebih Bank Perkreditan Syariah dan 3.000 BMT (semacam Koperasi Syariah).

Ia, antara lain, dipercaya jadi Komisaris dan Dewan Pengawas di Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Takaful. Pada 2006, yafii diangkat Perdana Menteri Malaysia sebagai Shariah Advisory Council Bank Central Malaysia. Pada 20 Juni 2008 ia ditunjuk sebagai nternational Shariah Advisor di Al-Mawarid Finance di Dubai, Uni Emirat Arab, juga diamanati sebagai Komite Ahli Bank Syariah.

Di sela-sela kesibukan itu, Syafii masih sempat menulis 11 buku tentang perbankan, leadership, dan manajemen. Pada 2003 ia menerima Syariah Award dari Majelis Ulama Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Indonesia.

Belakangan, ia juga sibuk membangun Andalusia Islamic Centre Sentul City, Bogor. Bangunan di atas tanah seluas 2,5 hektar itu dimaksudkan sebagai wadah silaturahim, dakwah, pendidikan, dan pencerahan umat Islam.


Yurnaldi
Sumber : Kompas Cetak

21 Feb 2009

Cara Menjadi Pengusaha Sukses

Menjalankan usaha adalah hal yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa depan seseorang serta menjadi bos bagi diri sendiri. Disamping mendapatkan penghasilan, juga menciptakan cara hidup baru dalam kehidupan. Menjadi pengusaha memerlukan tinjauan kedepan, kegigihan, dan keberanian. Anda akan keluar dari zona nyaman yang memberikan anda gaji dan melangkah kedalam teritori dunia usaha yang belum pasti.

Kewirausahaan memerlukan karakter yang berbeda. Apakah anda memiliki karakter tersebut?

Bagaimana anda tahu mana yang lebih baik, menjadi karyawan dengan gaji bulanan atau pengusaha sukses? Meskipun tidak ada rumusan yang menjamin keberhasilan usaha, menurut beberapa studi terdapat beberapa karakter tertentu yang dimiliki pengusaha.

1. Memiliki Kepercayaan Diri:

Untuk menjadi pengusaha sukses, anda perlu memiliki keyakinan diri yang luar biasa. Apakah anda bersedia mengatasi semua hambatan dan mencapai tujuan anda?

Jika anda memiliki keyakinan anda bisa melakukannya, maka akan memberikan semua keyakinan yang diperlukan. Dapatkah anda menghitung keyakinan diri anda sendiri?. Tentu saja anda dapat melakukannya, dengan mencoba mendorong diri anda untuk melakukan sedikit lebih banyak dari yang biasa dilakukan setiap harinya. Dan tidak lama, anda akan menemukan diri anda menyelesaikan hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin.

2. Memiliki Keyakinan Pada Masa Depan Usaha Anda:

Tanyakan pada diri anda, apakah anda benar-benar yakin dengan usaha yang anda lakukan. Jika anda tidak terlalu yakin, anda perlu terus mencarinya hingga anda dapat menentukan satu hal dimana anda bersedia berkomitmen. Agar berhasil di bisnis, anda harus fokus selama 24 jam sehari. Anda akan terus membangun, memperbaiki, dan investasi. Hal ini memerlukan komitmen diri yang luar biasa.

3. Fokus Pada Kekuatan Anda:

Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk menjadi pengusaha yang efektif, anda perlu menentukan kekuatan anda dan fokus. Anda akan lebih berhasil dengan mampu mengkanalkan upaya anda ke dalam area terbaik anda. Misalnya, jika marketing adalah keahlian anda, maka anda perlu mempertajam keahlian tersebut dan menggunakan sepenuhnya dalam bisnis. Serta minta bantuan di bidang yang menjadi kelemahan anda, seperti mencari akuntan. Anda bahkan dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dengan berlatih atau mempelajari area tersebut.

4. Memiliki Keterampilan Mengenali Peluang:

Jika bisnis anda hancur ke esokan harinya, bagaimana anda menyikapinya? Mungkin menganggap sebagai kerugian yang besar, atau sebagai peluang untuk membuat awal baru - untuk meningkatkan, tumbuh, membangun kembali?

Pengusaha yang berhasil melihat segala sesuatunya sebagai sumber peluang. Mereka memiliki sifat ingin tahu dan bertanya segala hal. Tidak memandang apa yang ada dihadapannya, mereka selalu bertanya-tanya jika ada cara melakukan hal dengan lebih baik. Dan jika mereka berpikir bahwa memang ada jalan yang lebih baik, mereka akan menemukan solusi dengan sendirinya atau mendapatkan bantuan dari ahli. Juga, peluang dapat ditemukan dengan banyak cara dan tempat, dan dengan bantuan internet, banyak peluang yang mengetuk layar komputer anda. Jika anda pengusaha sejati, anda akan melihat peluang dimanapun.

5. Menjadi Pengambil Keputusan:

Jika anda memerlukan beberapa informasi, mampukah anda mendapatkannya dengan cepat, tanpa membuang waktu orang lain atau waktu anda?.Letakkan secara terpisah, jika anda harus membuat keputusan, mampukah anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cukup cepat dan kemudian membuat keputusan? Atau akankah anda menunda-nunda, sampai pada kenyataan anda belum membuat keputusan? Menjadi seorang pengusaha melibatkan banyak membuat keputusan. Ingatlah bahwa masing-masing keputusan yang anda buat, tanpa memperdulikan seberapa penting pada saat munculnya, akan mempengaruhi bisnis anda. Kebanyakan pengusaha sukses memiliki insting yang akurat, yang mereka gunakan pada saat mereka merasa ragu.

6. Menjadi Seorang Pemimpin:

Anda tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada saatnya anda memerlukan pegawai, menemui investor, mengajukan pinjaman - sehingga, anda berperan sebagai seorang pemimpin. Jika anda tidak memiliki kemampuan memimpin, anda tidak akan mampu mendapatkan pengikut. Sebagai pemimpin perusahaan, orang yang anda pekerjakan akan melihat anda sebagai panutan dan dukungan. Kemampuan memperikan dukungan dan panduan yang benar adalah dasar keberhasilan anda sebagai pengusaha di lingkup yang besar.

Berpikir berhasil.... Memiliki hasrat... Merencanakan dengan baik.... Bekerja keras... Mau belajar... Tekun dan memiliki keyakinan... Memimpin dengan memberikan contoh adalah karakter menjadi seorang pengusaha sukses.


Dikutip dari "PengusahaMuslim.com"

20 Feb 2009

Definisi Wirausaha (Entrepreneurship)

Wirausaha adalah jenis usaha mandiri yang didirikan oleh seorang wirausahawan, atau sering pula disebut sebagai pengusaha.[1] Wirausahawan adalah seseorang yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik yang lebih baik dalam pemanfaatan sumber daya, memperkecil pemborosan, serta menghasilkan barang atau jasa dalam upayanya memuaskan kebutuhan orang lain.

KBBI mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya." Sedangkan Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.

Kata wirausaha dalam bahasa Inggris, yaitu entrepreneur, merupakan kata serapan dari bahasa Perancis yang mulanya berarti "pemimpin musik atau pertunjukan."

Wikipedia Indonesia