Susah tidaknya menjadi pengusaha itu relatif, diakui Erwin Aksa tergantung bagaimana setiap orang melihatnya.Menurutnya ada tiga kemungkinan seorang menjadi pengusaha. Pertama adalah seorang memang memulai dari nol. Kedua, seorang karyawan yang telah memiliki kemampuan dan pengalaman, lantas mendirikan perusahaan sejenis dengan perusahaan tempatnya dulu bekerja. Ketiga, adalah seorang yang mendapat mandat melanjutkan usaha orang tua.
Ketiganya memiliki tantangan tersendiri. Bagi pengusaha yang mulai dari nol, tantangannya adalah bagaimana menciptakan peluang usaha dan bagaimana memperkuat peluang usahanya. Untuk pengusaha yang mulai dari profesional, tentu tantangannya bagaimana membuat produk yang bisa bersaing dengan perusahaan sebelumnya. Sedangkan pengusaha yang melanjutkan bisnis orang tua tantangannya adalah bagaimana bisa berbuat lebih baik dari pendahulunya. Maksudnya, Bila saat memulai usaha, sang orang tua hanya mampu membuat satu, pengusaha generasi berikutnya harus mampu membuat yang lebih.
Yang harus dimiliki seorang bila ingin menjadi pengusaha sukses adalah, kepercayaan diri dan kreatifitas. Ini adalah modal utama menjadi pengusaha. Karna seorang pengusaha harus punya kreatifitas untuk membuat suatu produk yang menarik dan punya nilai jual yang lebih dibanding dengan produk sejenis. Untuk itu seorang pengusaha juga punya kepercayaan diri yang tinggi agar bisa membangun usahanya. Dari segi modal secara materi, sebenarnya bisa disiasati dengan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Jadi masalah modal saat ini bukan persoalan, yang menjadi persoalan adalah kelayakan dari usaha tersebut. Terkadang seseorang memiliki cita-cita menjadi pengusaha, tapi tidak bisa dituangkan dalam sebuah proposal. Kelengkapan Hukum yang berhubungan dengan usaha tersebut juga tidak ada. Seperti, surat izin usaha atau badan usaha. Ini jadi kendala saat mengajukan peminjaman modal. Bila Legalitas lengkap, bukan tidak mungkin Bank akan mengucurkan dana pinjaman.